MAKALAH
PENDAPAT
MASYARAKAT KOTA PAREPERA SULAWESI SELATAN
MENGENAI
ADANYA GOLONGAN PUTIH (GOLPUT)
PADA SAAT PEMILU YANG BERLANGSUNG PADA
BULAN SUCI RAMADHAN
PADA SAAT PEMILU YANG BERLANGSUNG PADA
BULAN SUCI RAMADHAN
OLEH
ANA
UBUDIYAH
1466
SMA
NEGERI 10 SAMARINDA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat
Allah SWT karena atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas Riset Project.
Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini
tidak luput dari berbagai hambatan kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai
pihak akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan
demi kesempurnaan tulisan ini, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT saya memohon doa dan
magfirah-Nya, semoga dukungan serta bantuan dari semua pihak mendapat pahala
yang berlipat ganda disisi Allah SWT dan berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat yang seluas-luasnya serta dapat berguna bagi setiap pembaca.
Amin.
Ana Ubudiyah
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pemilihan Umum (Pemilu)
adalah proses pemilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan
tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden dan wakil presiden, wakil
rakyat di
berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala
desa. Pada konteks yang
lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan
seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya PEMILU tahun ini jatuh pada bulan suci RAMADHAN 1435 Hijriyah. bagaimana keberlangsungan PEMILU akan sangat berbeda karena umat yang beragama islam akan menjalani ibadah puasa. pperbedaan ini akan di rasakan oleh masyarakat Indonesia.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya PEMILU tahun ini jatuh pada bulan suci RAMADHAN 1435 Hijriyah. bagaimana keberlangsungan PEMILU akan sangat berbeda karena umat yang beragama islam akan menjalani ibadah puasa. pperbedaan ini akan di rasakan oleh masyarakat Indonesia.
Dalam
Pemilu akan banyak terdengar istilah-istilah politik yang bergaum satu sama
lain. Salah satu istilah dalam pemuli yang tak lepas dari pendengaran
masyarakat hingga saat ini antara lain ialah Golongan Putih.
Golongan Putih atau sering
dikenal dengan istilah GOLPUT adalah orang yang memutuskan untuk gak memilih calon manapun saat
pemilu baik untuk pemilihan presiden, anggota DPRD, anggota DPD atau pemilihan
untuk posisi lainnya.
Istilah golongan putih atau golput pertama kali
muncul menjelang Pemilu 1971. Istilah ini sengaja dimunculkan oleh Arief
Budiman dan kawan-kawannya sebagai bentuk perlawanan terhadap arogansi
pemerintah dan ABRI (sekarang TNI) yang sepenuhnya memberikan dukungan politis
kepada Golkar. Arogansi ini ditunjukkan dengan memaksakan (dalam bentuk
ancaman) seluruh jajaran aparatur pemerintahan termasuk keluarga untuk
sepenuhnya memberikan pilihan kepada Golkar. Arogansi seperti ini dianggap
menyimpang dari nilai dan kaidah demokrasi di mana kekuasaan sepenuhnya ada di
tangan rakyat yang memilih. Ketika itu, Arief Budiman mengajak masyarakat untuk
menjadi golput dengan cara tetap mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ketika melakukan coblosan, bagian yang dicoblos bukan pada tanda gambar partai
politik, akan tetapi pada bagian yang berwarna putih. Maksudnya tidak mencoblos
tepat pada tanda gambar yang dipilih. Artinya, jika coblosan tidak tepat pada
tanda gambar, maka kertas suara tersebut dianggap tidak sah, begitulah awal munculnya
istilah golput di masayarakat.
Ada perbedaan fenomena golput pada masa politik
di orde baru dan masa politik di era reformasi. Di masa orde baru, ajakan
golput dimaksudkan sebagai bentuk perlawanan politik terhadap arogansi
pemerintah/ABRI yang dianggap tidak menjunjung asas demokrasi. Pada era
reformasi yang lebih demokratis, pengertian golput merupakan bentuk dari
fenomena dalam demokrasi. Untuk mengetahui pendapat
masyarakat Kota Parepare Sulawesi Selatan saat ini, mengenai adanya golput pada
saat pemilu berlangsung di daerah mereka.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimana Proses PEMILU yang telah berlangsung di Kota Parepare
Sulawesi Selatan pada saat bulan RAMADHAN?
2.
Apakah GOLPUT
juga terjadi di daerah Kota Parepare Sulawesi Selatan?
3.
Apakah
masyarakat Kota Pare-pare setuju dengan adanya GOLPUT?
C. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
bagaimana proses PEMILU yang telah berlangsung di Kota Parepare Sulawesi
Selatan Pada Saat bulan ramadhan?
2.
Untuk mengetahui
apakah GOLPUT juga terjadi di daerah Kota Parepare Sulawesi Selatan?
3.
Untuk mengetahui bagaimana pendapat masyarakat Kota
Parepare Sulawesi Selatan mengenai adanya GOLPUT?
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat
yang diharapkan dari penulisan ini sebagai berikut :
1. Untuk menyelesaikan tugas Riset Project.
2. Agar masyarakat mendapatkan gambaran tentang adanya
GOLPUT.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk PEMILU mendatang
4. untuk mengetahui susana PEMILU pada saat bulan RAMADHAN
4. untuk mengetahui susana PEMILU pada saat bulan RAMADHAN
BAB
II
PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan teknik observasi dengan
menyebar kuisioner untuk diisi responden. Subjek penelitian adalah 10 Masyarakat
Kota Parepare Sulawesi Selatan. Kuisioner sebarkan secara acak.
Tabel 2.1 Hasil Observasi Pendapat Masyarakat Kota
Parepare Sulawesi Selatan mengenai GOLPUT
Pertanyaan
|
Jawaban
YA
|
Jawaban
TIDAK
|
1.
Memiliki
hak suara
|
9
|
1
|
2.
PEMILU
berlangsung dengan lancar
|
10
|
0
|
3.
Terdapat
surat suara GOLPUT
|
10
|
0
|
4.
Pernah
melakukan GOLPUT
|
2
|
8
|
5.
Setuju
dengan adanya Golput
|
1
|
9
|
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dari
10 reponden, 9 responden telah memiliki hak suara dan satu responden yang belum
memiliki hak suara. Dan semua responden mengatakan bahwa PEMILU yang
berlangsung di daerah mereka berjalan atau berlangsung lancar. Hal ini menandakan
masyarakat Kota Parepare Sulawesi Selatan adalah masyarakat yang tertib dan
teratur. walaupun bulan suci RAMADHAN, PEMILU tetap berjalan dengan lancar, hal ini menandakan semangat patriotis masyarakat kota Parepare Sulawesi Selatan.
Dari 10 responden, semua mengatakan bahwa di setiap
TPS tempat mereka melaksanakan pemilu terdapat surat suara yang terhitung
Golput. Hal ini menandakan bahwa masyarakat di Kota Parepare Sulawesi Selatan
masih ada yang memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya. Dan dari 10
responden, 2 diantaranya pernah
melakukan Golput dan 8 diantaranya tidak pernah.
Ada banyak hambatan yang dapat terjadi sehingga GOLPUT
terjadi tanpa keinginan pemilih. Misalnya karena sedang keluar kota dan tidak
memenuhi syarat untuk melakukan PEMILU di kota lain. Dan selain itu kurang
sehat dan warga manula sangat sulit untuk menggunakan hak pilih mereka.
Dari 10 responden, 9 diantaranya tidak setuju dengan
adanya golput. Dan 1 diantaranya setuju dengan alasan walaupun menggunakan hak
suaranya pembangunan di Indonesia tidak merata, hanya focus di pulau jawa. Dan
pejabat pemerintaha yang telah di pilih jarang ada yang memperhatikan rakyatnya
setelah mendapat jabatan yang dia inginkan. Dari kesimpulan diatas masyarakat Kota
Parepare Sulawesi Selatan adalah masyarakat yang aktif dalam politik dan
kemajuan bangsa.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Proses pemilu yang berlangsung di Kota Parepare
Sulawesi Selatan saat bulan RAMADHAN berjalan dengan lancar
2. GOLPUT atau golongan putih juga terjadi di Kota
Parepare Sulawesi Selatan
3. 90% masyarakat tidak setuju dengan adanya GOLPUT
B. Saran
walaupun PEMILU berlangsung Pada bulan suci RAMADHAN di harapkan seluruh masyarakat tetap hadir dan menggunakan hak suaranya. selain itu diharapkan agar masyarakat dapat tetap tertib melaksanakan PEMILU walaupun sedang menjalankan ibadah puasa.
Agar masyarakat dapat menggunakan hak suaranya pada PEMILU mendatang. Dan agar masyarakat tidak GOLPUT karena suara kita menentukan masa depan bangsa. JANGAN GOLPUT KARENA GOLPUT ITU BUKAN SOLUSI.
Agar masyarakat dapat menggunakan hak suaranya pada PEMILU mendatang. Dan agar masyarakat tidak GOLPUT karena suara kita menentukan masa depan bangsa. JANGAN GOLPUT KARENA GOLPUT ITU BUKAN SOLUSI.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar