Nama :
Ana Ubudiyah
Assyfa
Astari
Sepsis
adalah infeksi berat yang umumnya disebabkan oleh bakteri, yang bisa berasal
dari organ-organ dalam tubuh seperti paru-paru, usus, saluran kemih atau kulit
yang menghasilkan toksin/racun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh
menyerang organ dan jaringan tubuh sendiri.
Sepsis dapat
mengakibatkan komplikasi yang serius mengenai ginjal, paru-paru, otak dan
pendengaran bahkan kematian. Sepsis dapat mengenai orang dari usia berapapun,
tetapi paling sering pada :
- Bayi di
bawah 3 bulan, sistem kekebalan tubuhnya belum cukup matang untuk melawan
infeksi yang berat
- orang
lanjut usia
- orang
dengan penyakit kronik
- orang
dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti dengan infeksi HIV
jika bayi
Anda (<3 bulan) mengalami demam (>38oC pengukuran melalui
anus), terlihat tidak respon, tidak mau makan, kesulitan bernapas atau tampak
sakit berat segera hubungi dokter Anda.
Pada anak
gejala dapat demam, tidak responsif, rewel, kebingungan, kesulitan bernapas,
ruam di kulit, tampak sakit atau mengatakan jantungnya berdebar-debar maka Anda
dapat menghubungi dokter Anda.
Sepsis
timbul saat infeksi berat menyebabkan respon tubuh normal terhadap infeksi
menjadi berlebihan. Bakteri dan racun yang dihasilkan dapat mengakibatkan
perubahan suhu, frekuensi jantung dan tekanan darah dan dapat mengakibatkan
gangguan organ tubuh.
Tanda dan
Gejala
Sepsis pada
bayi baru lahir memiliki gejala yang bervariasi. Umumnya bayi terlihat tidak
seperti biasanya. Gejala sepsis pada bayi baru lahir :
- tidak
mau minum ASI atau muntah
- suhu
tubuh >38oC diukur melalui anus atau lebih rendah dari
normal, suhu tubuh tidak stabil
- rewel
- lemas
dan tidak responsif
- tidak
aktif bergerak
- perubahan
frekuensi jantung (cepat pada awal sepsis kemudian pelan pada sepsis
lanjutan)
- bernapas
sangat cepat atau kesulitan bernapas
- ada
saat bayi henti napas lebih dari 10 detik
- perubahan
warna kulit (pucat atau biru)
- kuning
pada kulit dan mata
- ruam
kemerahan
- kurang
produksi urin
Penyebab
Sepsis
Sepsis pada
bayi baru lahir hampir selalu disebabkan oleh bakteri, seperti E.coli, Listeria
monocytogenes, Neisseria meningitidis, Streptokokus pneumonia, Haemophilus
influenza tipe b, Salmonella dan Streptokokus grup B adalah penyebab sepsis
pada beyi baru lahir dan bayi < 3 bulan.
Bayi
prematur dalam perawatan intensif lebih rentan untuk mengalami sepsis karena
sistem kekebalan tubuhnya yang belum terbentuk sempurna dan mereka mendapat perawatan
invasif, seperti infus, kateter, selang pernapasan (ventilator). Tempat masuk
infus atau kateter dapat menjadi jalan masuk bakteri yang normalnya hidup di
permukaan kulit untuk masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.
Pada bayi
baru lahir, sepsis terjadi bila bakteri masuk ke dalam tubuh bayi dari ibu
selama masa kehamilan, persalinan. Beberapa komplikasi selama kehamilan yang
meningkatkan risiko sepsis pada bayi baru lahir :
- demam
pada ibu selama persalinan
- infeksi
pada uterus atau plasenta
- ketuban
pecah dini (sebelum usia kehamilan 37 minggu atau 18 jam sebelum
dimulainya persalinan)
bakteri
seperti streptokokus grup B dapat menginfeksi bayi baru lahir dalam proses
persalinan. Sekitar 15-30% perempuan hamil membawa bakteri streptokokus grup B
di vagina atau rektum yang dapat ditransmisikan dari ibu ke bayi selama
persalinan.
Diagnosis
dan tatalaksana Sepsis
Gejala
sepsis seringkali tidak khas pada bayi, maka diperlukan bantuan pemeriksaan
laboratorium untuk menegakkan atau menyingkirkan diagnosis sepsis :
- tes
darah (termasuk hitung sel darah putih) dan kultur darah untuk menentukan
apakah ada bakteri di dalam darah. Tes darah lainnya dapat memeriksa
fungsi organ tubuh seperti hati, ginjal
- urin
diambil dengan kateter steril untuk memeriksa urin di bawah mikroskop dan
kultur urin untuk mengetahui ada tidaknya bakteri
- pungsi
lumbal (pengambilan cairan otak dari tulang belakang) untuk mengetahui
apakah bayi terkenan meningitis
- rontgen,
terutama paru-paru, untuk memastikan ada tidaknya pneumonia
- jika
bayi menggunakan perlengkapan medis di tubuhnya, seperti infuse, kateter ,
maka cairan dalam perlengkapan medis tersebut akan diperiksa ada tidaknya
tanda-tanda infeksi
Bayi yang
sepsis atau dicurigai mengalami sepsis akan ditatalaksana di rumah sakit, tempat
dokter dapat memantau keadaannya dan memberikan pengobatan untuk melawan
infeksi.
Bila bayi
didiagnosis sepsis maka dokter dapat memberikan cairan infus, mengarut tekanan
darah dan pernapasan dan memberikan antibiotik.
Mencegah
Sepsis
Pencegahan
sepsis karena streptokokus grup B dari ibu ke bayi selama persalinan dapat
dicegah dengan memeriksa ibu pada usia kehamilan antara 35 dan 37 minggu apakah
terdapat bakteri tersebut pada jalan lahir.
Imunisasi
dan cuci tangan adalah upaya pencegahan infeksi yang dapat mencegah terjadinya
sepsis. Orang yang dekat dengan bayi Anda sebaiknya tidak sakit dan telah
mendapat vaksinasi sebelumnya. Anak yang memakai perlengkapan medis yang
menetap dalam tubuh seperti kateter atau infus harus dipastikan untuk memperhatikan
petunjuk dokter untuk membersihkan dan merawat tempat alat medis tersebut masuk
ke tubuhnya.
Sepsis
neonatorum
- Infeksi
umum bakteri dalam darah
- Sindrom
klinis dengan ciri penyakit sistemik simptomatik dan bakterimia
- Lebih
sering ditemukan pada BBLR
- Lebih
sering terjadi pada bayi yang lahir di RS dibandingkan dengan diluar RS
- BBL
mendapatkan kekebaln/imunitas transplasenta terhadap kuman yang berasal
dari ibu
- Sesudah
lahir, bayi terpapar kuman, bayi tidak mempunyai imunitas
- Bayi
berisiko mempunyai kesempatan 4x untuk mendapat septicemia dibanding BBL
normal
Bayi
berisiko dari beberapa factor yaitu :
Riwayat
kehamilan
- Infeksi
pada ibu selama kehamilan antara lain TORCH
- Ibu
menderita eklampsia
- Ibu
dengan DM
- Ibu
mempunyai penyakit bawaan
Riwayat
kelahiran
- Persalinan
lama
- Persalinan
dengan tindakan (ekstraksi cunam/vakum, SC)
Riwayat bayi
baru lahir
- Trauma
lahir
- Lahir
kurang bulan
- Bayi
kurang mendapat cairan dan kalori
- Hipotermi
pada bayi
Kejadian
yang meningkatkan resiko infeksi antara lain:
- Prematuritas
- Prosedur
infeksi
- Endotrakheal
tube
- Nosokomial
FAKTOR
RESIKO
Faktor
resiko mayor
- Ketuban
pecah > 24 jam
- Ibu
demam saat intrapartum (suhu >38ᴼC)
- Chorioamnionitis
- DJJ
menetap >160x/menit
Faktor
resiko minor
- Ketuban
pecah >12jam
- Ibu
demam saat intrapartum (suhu >37ᴼC)
- Leukosit
ibu >15.000/ul
- Nilai
apgar sedang (menit ke 1 <5, menit ke 2 <7)
- BB
lahir sangat rendah (<1500 gram)
- Usia
gestasi <37 minggu
- Kehamilan
ganda
- Lokhea
berbau busuk
- Riwayat
infeksi streptokokus grup B
Infeksi
melalui cara :
Infeksi
antenatal
- Kuman
mencapai janin melalui sirkulasi ibu ke plasenta
- Kuman
yang menyerang janin :
- Virus
: rubella, poliomyelitis, variola
- Spirochaeta
: syphilis
- Bakteri
: E. Coli, listeria, monocytogenesis
Infeksi
intranatal
- Lebih
sering terjadi
- Mikroorganisme
dapat masuk kedalam rongga amnion
Contoh :pada
kehamilan dengan KPD, partus lama sering dilakukan manipulasi vagina, kontak
langsung dengan jaringan ibu saat janin melewati jalan lahir
Infeksi
postnatal
- Terjadi
setelah bayi lahir
- Merupakan
infeksi yang didapat
- Akibat
pemakaian alat yang terkontaminasi atau sebagai infeksi silang
Infeksi
terjadi dengan cara ;
- Pemberian
susu formula (pengolahan tidak hygienis, kontaminasi dari lingkungan)
- Masuknya
mikroorganisme melalui umbilicus, pharynx, telinga, sistem pernafasan, saluran
kemih, gastro intestinal
- Kontaminasi
dengan bayi, individu atau lingkungan seperti pemakaian alat suction,
pemasangan infus
- Bakteri
disebut water bugs (karena mampu tumbuh dalam air) ditemukan pada :
- Sumber
air
- Alat
pengatur kelembaban
- Saluran
cuci tangan
- Mesin
penghisap lendir
- Alat
bantu pernafasan
- Daur
kateter vena ddan arteri
- Sampel
darah
- Alat
monitor TTV
SUMBER
INFEKSI
Periode
perinatal
Sepsis dini
(< 3 hari)
- Melalui
plasenta 2%, persalinan 10%
- Didapat
selama masa perinatal karena kontak langsung dengan organisme saluran
kemih dan saluran cerna ibu
- Organisme
streptokokus grup B dan E. Coli
- Organisme
lain : gonococcus, herpes simplex, candida albicans, listeria, chlamidia
Sepsis
lambat (1-3 minggu setelah lahir)
- Resiko
tinggi pada bayi prematur, kelahiran sulit
- Merupakan
infeksi nosokomial
- Organisme
: Staphylococcus, Klebsiela, Enterococcus, Pseudomonas
Infeksi
terjadi melalui : ujung stump umbilical, kulit, selaput mukosa, hidung, faring,
telinga, sistem respirasi, sistem syaraf, sistem perkemihan, sistem slauran
pencernaan
Sepsis
neonatal terjadi pada
- Bayi
prematur
- Bayi
lahir setelah persalinan sukar/traumatik
Infeksi
sistemik
- Ciri
fisik tidak jelas
- Tidak
spesifik
Adanya
infeksi terdeteksi melalui :
- Observasi
- Analisa
perawatan yang cermat terhadap perubahan
Gejala awal
tidak spesifik
- Hipotermi
- Perubahan
warna
- Tonus
otot
- Kegiatan
dan perilaku minum
Tanda klinik
yang menyebabkan sepsis neonatal
Tanda umum
- Bayi
secara umum nampak tidak sehat
- Buruknya
kontrol suhu : hipotermia (umum), hipertermia (jarang)
Sistem
sirkulasi
Pucat,
sianosis, kulit dingin, hipotensi, edema, denyut jantung abnormal (bradikardi,
takikardi, aritmia)
Sistem
pernafasan
Pernafasan
tidak teratur, apneu/takipneu, sianosis, dipneu, retraksi
Sistem
syaraf
Kurangnya
aktivitas (letargi, hiporefleksi, koma), tonus meningkat/menurun, meningkatnya
aktivitas, fontanella cembung, gerakan mata tidak normal
Sistem
saluran cerna
Tidak mau
minum, muntah, meningkatnya residu lambung stelah makan, diare/berkurangnya
feses, adanya darah dalam feses, distensi abdomen, hepatomegali
Sistem
hemopoietik
Jaundice,
pucat, petekie (bintik merah), ekimosis (memar), splenomegali (pembengkakan
limfa secara abnormal)
PEMERIKSAAN
YANG DAPAT DILAKUKAN :
Pemeriksaan
laboratorium (kultur darah, urine, cairan CSF)
Pemeriksaan
anemia, leukositosis, leukopenia
Pemeriksaan
radiografi
KEMUNGKINAN
Persangkaan
adanya infeksi
Gejala
infeksi pada BBL
- Malas
minum
- Gelisah
atau mungkin tampak lethargis
- Frekuensi
pernafasan meningkat
- BB
tiba-tiba turun
- Muntah
- Diare
Selain itu
dapat terjadi edema, purpura, perdarahan ikterus, hepatosplenomegali, kejang,
suhu dapat meninggi/normal/kurang dari normal
PENGOBATAN YANG DAPAT
DI TERIMA OLEH
BAYI PADA SAAT DIRAWAT DI RUMAH SAKIT:
- Terapi
sepsis diberikan 10-14 hari atau 5-7 hari sesudah tampak tanda perbaikan
klinis dan tidak disertai oleh adanya abses atau kerusakan jaringan yang
dalam
- Biakan
darah dilakukan 24-48 jam sesudah pengobatan harus negatif. Bila biakan
positif atau ada abses yang tersembunyi, maka terapi harus diganti
- Tindakan
pendukung
- Observasi
TTV
- Isolasi
bayi dalam inkubator
- Pemberian
cairan (koreksi ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa)
- Pemberian
oksigen bila distress pernafasan, sianosis
- Suhu
lingkungan yang normal
- Transfusi
untuk koreksi anemia
EFEK SAMPING
YANG KEMUNGKINAN DAPAT TERJADI
- Syok
karena lepasnya toksin kedalam cairan darah, yang dimana gejalanya sukar
untuk dideteksi
- Meningitis
(peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang)
- Gangguan
metabolic
- Pneumonia
(penyakit radang paru-paru)
- Infeksi
saluran kemih
- Gagal
jantung kongestif
- kematian